Don Rozano VS Don BDH

Rumor dan politik terkadang kait-mengkait, bagai dua keping mata uang yang sulit untuk dipisahkan, seperti halnya rumor politik yang sedang berhembus kencang dikalangan aktivis Surabaya, rumor pingsannya walikota Surabaya Tri Rismaharini, dikait-kaitkan dengan gempuran politik yang dilakukan DPRD Kota Surabaya yang dikomandani Wisnu Wardhana. Praktis sejak menjabat walikota Surabaya Risma, perempuan yang biasa disapa Emak, dikalangan aktivis Surabaya ini tidak pernah sepi dari pemberitaan seputar perseteruannya dengan DPRD Surabaya.

Mulai dari konfrontasi soal Tol Tengah Kota, sejak awal walikota Surabaya menolak dengan tegas pembangunan tol tengah kota yang dianggap justru akan memacetkan jalan raya, walikotapun menawarkan mempercepat pembangunan jalan sisi timur dan barat Surabaya sebagai alternative pemecahan kemacetan jalan raya. Konflik semakin mengeras semenjak DPRD kota Surabaya memback-up pembangunan tol tengah kota. Bahkan setiap hari demo tak pernah henti baik yang dilakukan warga yang mendukung tol tengah kota maupun warga yang menolak tol tengah kota.

Belum selesai perseteruan soal tol tengah kota, kini rismapun berhadapan dengan DPRD kota Surabaya soal kenaikan pajak papan reklame hingga 100 persen dengan dalih mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD), perseteruan soal pajak reklame inipun berujung dengan dibentuknya pansus berkaitan dengan Hak Angket tentang proses penyusunan dan penerbitan Perwali No 56 dan 57 Tahun 2010.

Kabar yang berhembus dikalangan teman-teman media, ketua DPRD kota Surabaya Wisnu Wardhana, sangat garang melebihi penyindik polri, bahkan terkadang pertayaan-pertayaan yang diajukan tak ada kaitannya dengan terbitnya perwali No 56 dan 57, kini hampir semua pihak yang berkaitan dengan perwali sudah dipanggil, hanya menyisakan walikota yang sedang berharap-harap cemas menanti kegarangan Wisnu Wardhana yang setiap hari mengendari jeep Humveenya.

Belum usai dengan perseteruannya dengan DPRD Kota Surabaya, Bu Risma juga terlibat konfrontasi dengan actor/orang-orang kuat di Surabaya, sebut saja Pembongkaran reklame di Jalan Margorejo pada 15 Desember 2010 oleh Satpol PP Pemkot Surabaya berbuntut panjang, papan reklame yang diketahui milik Ir H La Nyalla Mattaliti, menuai somasi dan pelaporan 99 pengacara ke Polda Jawa Timur. Pelaporan 99 pengacara masih menanti kedatangan Risma di Polda jatim. Tak henti bertarung dengan dengan actor di luar pagar Bu risma kini juga berhadapan diinternal birokrasi sendiri, tak lain soal mutasi dijajaran pemkot yang dituding menggunakan tanda tangan sekkota palsu yang berbuntuk pelaporan BK/Anggota DPRD kota Surabaya ke Polda Jatim.

Seakan tak henti membangun perseteruan, beberapa waktu lalu walikota memerintahkan pengosongan mess persebaya, yang ditempati persebaya 1927 yang dikomandani Saleh Ismail Mukadar yang merupakan seteru Risma saat merebutkan tiket pilwali dari PDIP Kota Surabaya, saleh sendiri diketahui sebagai salah satoe orang kuat dan memiliki ikatan emosional dengan bonek, konflik ini mereda setelah ribuan supporter bonek meluruk Risma di balaikota. Walikotapun menjanjikan tidak akan/tidak mengosongkan mess persebaya.

Semenjak dilantik praktik public Surabaya hanya disuguhi konflik Risma dengan DPRD dengan aneka persoalan, salah satoe persoalan yang masih akan menganjal lagi berkaitan/rencana reklamasi pantai di sepanjang pesisir Surabaya seluas 230 hektar, ada 4ribu KK yang bakal tergusur bila proyek reklamasi ini diteruskan, konon kabar yang berhempus dikalangan pendamping-pendamping lapangan. Reklamasi ini ini akan dibuat perumahan mewah lengkap dengan kapal-kapal yard di dermaga depan rumah, untuk yang satoe ini Risma bakal tidak mampu menawar lagi, salah satu sumber dikalangan pendamping warga menyebutkan, reklamasi ini merupakan bagian dari konsesi pada saat pilwali kemarin, kontraktor yang akan membangun ini merupakan pendonor terbesar pada kampaye risma.

Ditengah terpaan badai politik yang kencang, risma seakan berjalan sendirian, dimana wakil walikota sebagai sandaran politiknya, ditetahui wakil walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono sebagai salah satu tokoh PDIP Surabaya yang dikenal dekat dengan Megawati, sepanjang konflik tidak pernah mengeluarkan statement sedikitpun media, seakan hilang ditelan bumi, mungkinkkah tokoh yang satu ini sedang bersembunyi, sambil menunggu waktu yang pas untuk berselanjar di atas gelombang politik yang sedang bergemuruh, dan tampil dipanggung politik untuk mengambil alih Surabaya satu. Public masih mengunggu kira-kira apa yang akan dilakukan oleh pria yang biasa disebut BDH.

Sebagai seorang politisi kawakan, tentu saja BDH tidak akan tinggal diam, kepiawiannya berpolitik sudah tidak ada yang mampu menyanggkal lagi, bahkan teman-teman seangkatan di PDIP Surabaya, Dialah yang paling moncer bermain politik, hampir semua teman-teman seangkatan/semasa perjuangan dulu, jatuh berguguran mulai dari Basuki Cs, AH Thony, Nanang Budi, sampai kemampuannya untuk melipat teman akrab-nya Saleh Ismail Mukadar. Orang mungkin tidak akan menyanggka bahwa Bang Saleh dengan mudah ditekuk pada saat perebutan rekom walikota dari PDIP… iya politisi sebesar dan sekuat abang saleh harus tersungkur dengan sekali jabs..

Pertayaan yang mengelitik dikalangan media/aktivis jalanan, “siapa sebenarnya dibelakang Risma sehingga begitu berani berkonfrontasi dengan DPRD, partai pendukungnya, dan orang-orang kuat Surabaya,? Dari rumor jalanan berhembus Risma saat ini diback up kolega- kolega di ITS, terutama oleh Enciety sebagai serdadu intelektualnya, sebuah lembaga think thank yang dikomandai Kresnayahya seorang pakar statistic, yang sejak pemilihan walikota secara terbuka memback-up Risma dengan lembaga Encietynya.

Selain itu professor-profesor ITSpun pasang badan untuk membela risma, bahkan beberapa waktu lalu mereka berdemo mendatangi gedung DPRD untuk menolak pembangunan tol tengah kota, Belum cukup dengan sardadu intelektual, salah satu back–up politik Risma, yang saat ini menjadi staff ahlinya adalah Don Rozano. Pria ini dikenal sebagai orang yang piawai bermain politik, muncul penyataan satir “siapapun walikotanya, Don Rozano menjadi staff ahlinya, pria yang dikenal cukup dekat dengan pengusaha-pengusaha besar, terutama kontraktor-kontraktor alumni ITS. “Don panggilan akbrab pria, yang merupakan alumni ITS menjadi operator politik dari gank politik ITS. Pria ini kerap dituding sebagai dalang dari semua pengambilan kebijakan yang dikeluarkan Risma, bahkan beberapa waktu lalu, Saleh Ismail Mukadar menuding amburadulnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan risma buah tangan dari campur tangan Don yang dinggap terlalu jauh mencampuri urusan kota.

Kini public masih menunggu peran politik apa yang akan dikeluarkan oleh Don Rozano dengan segenap ketrampilan politiknya, dan sumber dana tak terpabas dari kolega-koleganya di ITS. Tapi pblik juga akan mencermati kartu truf apa yang akan dikeluarkan oleh BDH, public hanya menunggu irama permainan dua don Surabaya, Don Rozano Vs Don BDH….semoga apa yang mereka lakukan tidak sampai mencederai demokrasi…amien…

By : Darsono/ Idhar. Direktur PUSDEK Surabaya

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Glimpse Into the Wild by Vastu On YouTube
Glimpse Into the Wild by Vastu On YouTube. Vastu on YouTube. Vastu. 10, 2018 0:16 PM. Vastu: A short and detailed youtube to mp3 review on Vastu and how he got

Posting Komentar

 
Kumpulan Artikel Lengkap Hendria.com | Blog Tutorial Penamerah.com | My Facebook Hendrik Ka | My Twitter Hendrik Ka | Template by Templateezy | Powered by Blogger